Bendungan Batu Tegi Lampung,Konon Terbesar di Asia Tenggara
Baru saja saya membaca kiriman majalah yang
diterbitkan organisasi mahasiswa yang dulu saya ikuti di kampus. Majalah
yang dikhususkan untuk mahasiswa baru menarik perhatian saya di bagian
artikel Wisata Lampung. Dalam salah satu artikel tertulis Bendungan Batu
Tegi terletak di kabupaten Tanggamus. Hal ini mengingatkan kembali pada kunjungan saya ke tempat tersebut di bulan Juni tahun 2009.
Jujur, kalau tidak kesana saya mungkin tak pernah tahu kalau Lampung mempunyai
bendungan yang kabarnya terbesar di Asia Tenggara(Hehe, gaptek sekali
saya waktu itu..). Saya bersama teman- teman pun awalnya tak ada rencana
untuk mengunjungi bendungan tersebut. Hari itu tujuan kami adalah air
terjun way Lalaan yang juga terletak di Tanggamus. Namun setiba di
Pringsewu rencana berubah, perjalanan diubah ke bendungan Batu Tegi yang
menurut sahabat saya tidak terlalu jauh.

Jalanan menuju tempat
Perjalanan yang lumayan menurut saya waktu itu. Kiri kanan masih tampak alami (hehhe.. jangan membayangkan ada mall lah). Kawasan Bendungan Batu Tegi jaraknya kurang lebih 85 km dari Kota Bandar Lampung. Tak
lama kamipun masuk dan tidak langsung menemukan bendungan. Ada jalanan
menurun yang juga lumayan panjang dan berbelok harus dilewati. Namun
udaranya sangat sejuk dan segar. Ketika disuguhkan pemandangan Batu
Tegi, saya berdecak kagum.

Bendungannya……
Yang namanya Bendungan pasti nggak jauh dari air
sungai. Kabarnya ada sekitar 5 sungai yang berada di sekita daerah
Talang Padang. Bendungan itu memang cukup besar
karena menyatukan dua bukit yang cukup tinggi dan air yang menggenang
menengelamkan bukit-bukit kecil yang terletak di sebelah hulu bendungan.
Diatas bendungan adalah jalan beraspal yang cukup lebar sekitar 10 m
lengkap dengan trotoar, pot bunga, lampu jalan dan pagar pembatas.
Dari atas sebelah kiri kita dapat melihat volume air yang sedemikian
banyaknya (kayak danau pikir saya waktu itu..) sebelah kanan ada tangga,
kantor dan pembangkit listrik yang terlihat sangat kecil.

sepanjang jalanan

pemandangan sebelah kiri, air dimana- mana

Kelihatan kecil kan kantor dan pembangkit listriknya
Bendungan ini diresmikan oleh Presiden RI
Ke-5, Ibu Megawati Soekarnoputri pada tanggal 8 Maret 2004. Memiliki
volume normal 687,767 juta m3 serta luas genangan air seluas 16 km2. Ketika Banjir datang, volume akan meningkat 859,827 juta m3.
Untuk mengoperasikan irigasi air membutuhkan air elevasi 274 mdpl dan
untuk PLTA dibutuhkan 253 mdpl. Bendungan juga berfungsi menyediakan
pasokan listrik untuk PLN sebanyak 2x 14 mw di Lampung.

pemandangannyaa disekitar bendungan

hmmm….
Ketika pembangunannya di tahun 1998 kabarnya menewaskan 13 pekerja, yang memang dibuatkan monumentnya. Ke
tiga belas korban itu tewas saat mengerjakan sebuah terowongan
pembuangan air yang sangat besar berdiameter puluhan meter dan
panjangnya ratusan meter kebawah, mereka terimpa alat pengecor semen
seberat puluhan ton (menurut penjaga bendungan).

bendungan ini
menyimpan kisah pahit dalam pembangunannya yang menelan 13 korban jiwa.
Satu lagi, pesona alam yang masih terjaga ada di Provinsi Lampung. Selain Taman Nasional Way Kambas dan keindahan pasir putih, masih ada tempat liburan lainnya yang masih terjaga, yaitu Bendungan Batutegi.
Bendungan Batutegi yang berlokasi di Kabupaten Tanggamus ini, mulai dilirik oleh turis lokal dan mancanegara. Bendungan ini menarik perhatian karena jaraknya tidak terlalu jauh dengan Bandar Lampung.
Selain bisa menikmati alamnya, kita juga bisa menyewa perahu yang tersedia di dermaga sekitar Bendungan Batutegi tersebut. Kita juga bisa memancing dan kalau beruntung traveler bisa membawa pulang berbagai jenis ikan yang hidup di bendungan ini, seperti ikan baung, gabus atau patin.
Sementara kalau tidak mendapatkan hasil pancingan, traveler bisa membeli ikan di sekitar bendungan. Banyak penduduk sekitar bendungan yang menjual ikan.
Yang menariknya lagi, di Bendungan Batutegi berdiri Monumen 13. Monumen ini dibuat untuk mengenang 13 korban jiwa saat pembangunan bendungan tersebut. Di monumen tersebut, juga dicantumkan 13 nama korban jiwa tersebut.
Bagi Anda yang belum pernah ke sana, perlu dicoba untuk datang ke Bendungan Batutegi. Dijamin Anda akan takjubkan dengan pemandangan alam sekitar dan udara yang begitu sejuk, serta asyik untuk dinikmati.
Meski begitu, masih ada saja warga lokal yang belum mengetahui objek wisata ini. Padahal destinasi ini sudah dikelola oleh pemerintah. Bagi turis yang baru pertama kali datang ke Lampung, mungkin belum tahu lokasi tempat ini.
Bendungan yang dibangun dengan dana APBN dan bantuan Japan Bank For International Coorperation (JBIC) itu, punya banyak fungsi untuk Provinsi Lampung. Selain berfungsi sebagai pembangkit listrik, bendungan ini juga menjadi penyedia bahan baku air minum untuk Kota Bandar Lampung, Metro, dan daerah Beranti di Kabupaten Lampung Selatan.
Bendungan ini diresmikan oleh mantan Presiden RI, Megawati Soekarno Putri, pada pada 8 Maret 2004. Bendungan ini memiliki volume normal 687,767 juta m3, serta luas genangan air seluas 16 km2.
Kalau banjir datang, volume akan meningkat menjadi 859,827 juta m3. Untuk mengoperasikan irigasi air, membutuhkan air elevasi setinggi 274 mdpl. Sedangkan, untuk pengairan bisa membutuhkan air dengan elevasi setinggi 274 mdpl, dan untuk PLTA dibutuhkan 253 mdpl. Terakhir, bendungan ini berfungsi sebagai penyedia pasokan listrik untuk PLN, sebanyak 2x 14 Mw di Lampung.
nama korban ( diambil
wisatalampung.blogspot.com)
Satu lagi, pesona alam yang masih terjaga ada di Provinsi Lampung. Selain Taman Nasional Way Kambas dan keindahan pasir putih, masih ada tempat liburan lainnya yang masih terjaga, yaitu Bendungan Batutegi.
Bendungan Batutegi yang berlokasi di Kabupaten Tanggamus ini, mulai dilirik oleh turis lokal dan mancanegara. Bendungan ini menarik perhatian karena jaraknya tidak terlalu jauh dengan Bandar Lampung.
Selain bisa menikmati alamnya, kita juga bisa menyewa perahu yang tersedia di dermaga sekitar Bendungan Batutegi tersebut. Kita juga bisa memancing dan kalau beruntung traveler bisa membawa pulang berbagai jenis ikan yang hidup di bendungan ini, seperti ikan baung, gabus atau patin.
Sementara kalau tidak mendapatkan hasil pancingan, traveler bisa membeli ikan di sekitar bendungan. Banyak penduduk sekitar bendungan yang menjual ikan.
Yang menariknya lagi, di Bendungan Batutegi berdiri Monumen 13. Monumen ini dibuat untuk mengenang 13 korban jiwa saat pembangunan bendungan tersebut. Di monumen tersebut, juga dicantumkan 13 nama korban jiwa tersebut.
Bagi Anda yang belum pernah ke sana, perlu dicoba untuk datang ke Bendungan Batutegi. Dijamin Anda akan takjubkan dengan pemandangan alam sekitar dan udara yang begitu sejuk, serta asyik untuk dinikmati.
Meski begitu, masih ada saja warga lokal yang belum mengetahui objek wisata ini. Padahal destinasi ini sudah dikelola oleh pemerintah. Bagi turis yang baru pertama kali datang ke Lampung, mungkin belum tahu lokasi tempat ini.
Bendungan yang dibangun dengan dana APBN dan bantuan Japan Bank For International Coorperation (JBIC) itu, punya banyak fungsi untuk Provinsi Lampung. Selain berfungsi sebagai pembangkit listrik, bendungan ini juga menjadi penyedia bahan baku air minum untuk Kota Bandar Lampung, Metro, dan daerah Beranti di Kabupaten Lampung Selatan.
Bendungan ini diresmikan oleh mantan Presiden RI, Megawati Soekarno Putri, pada pada 8 Maret 2004. Bendungan ini memiliki volume normal 687,767 juta m3, serta luas genangan air seluas 16 km2.
Kalau banjir datang, volume akan meningkat menjadi 859,827 juta m3. Untuk mengoperasikan irigasi air, membutuhkan air elevasi setinggi 274 mdpl. Sedangkan, untuk pengairan bisa membutuhkan air dengan elevasi setinggi 274 mdpl, dan untuk PLTA dibutuhkan 253 mdpl. Terakhir, bendungan ini berfungsi sebagai penyedia pasokan listrik untuk PLN, sebanyak 2x 14 Mw di Lampung.
nama korban ( diambil
wisatalampung.blogspot.com)
Kabarnya, bendungan ini memang
dijadikan destinasi tujuan wisata dan dikelola pemerintah. Namun,
sayangnya masih ada juga warga Lampung sendiri yang tidak mengetahui
keberadaan Bendungan Batu Tegi. Padahal Bendungan ini menawarkan
pemandangan menarik, dan udara yang begitu sejuk serta asyik dinikmati. (ISL)
Menikmati layanan dan fasilitas Hotel Grand Anugerah Lampung
saja ternyata tidak cukup untuk melepas penat setelah melakukan
pertemuan bisnis di Lampung, aku pun beranjak dari tempat peristirahatan
dan menjelajahi kota Bandar Lampung bersama teman kantor. Karena
sebelumnya, beberapa dari kamu sudah pernah ke pantai dan objek wisata
terkenal di Lampung, kali ini kami memutuskan ke Lampung Utara. Tempat wisata yang membuat saya terkesan adalah Bendungan Way Rarem.
Bendungan ini tepatnya terletak di Desa Pekurun, Lampung Utara. Cukup jauh sih dari Bandar Lampung. Faktanya, kami harus menempuh perjalanan sepanjang 113 km dari hotel untuk mencapainya. Meskipun demikian, banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang sedang berlibur ke Lampung berkunjung ke bendungan ini. Hal ini dikarenakan panorama indah yang dijumpai di sana.
Luas Bendungan Way Rarem adalah 49,2 hektar sedangkan luas genangannya yakni sekitar 1200 hektar. Bendungan setinggi 59 meter memiliki berbagai macam ikan hias di dalamnya. Namun, menurut warga sekitar, bendungan ini sudah beberapa kali menelan korban. Terakhir ada warga sekitar yang tenggelam di sana saat tengah memberi makan ikan di sana.
Bendungan Way Rarem, Lampung Utara

Bendungan ini tepatnya terletak di Desa Pekurun, Lampung Utara. Cukup jauh sih dari Bandar Lampung. Faktanya, kami harus menempuh perjalanan sepanjang 113 km dari hotel untuk mencapainya. Meskipun demikian, banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang sedang berlibur ke Lampung berkunjung ke bendungan ini. Hal ini dikarenakan panorama indah yang dijumpai di sana.
Luas Bendungan Way Rarem adalah 49,2 hektar sedangkan luas genangannya yakni sekitar 1200 hektar. Bendungan setinggi 59 meter memiliki berbagai macam ikan hias di dalamnya. Namun, menurut warga sekitar, bendungan ini sudah beberapa kali menelan korban. Terakhir ada warga sekitar yang tenggelam di sana saat tengah memberi makan ikan di sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar